Tips dan Trik Memilih Template Blog Yang Benar

Posted by admin on Wednesday, August 11, 2010

Templatemu adalah identitasmu. Pemilihan template tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Saya pernah melihat salah satu blog yang bertemakan cord gitar tetapi template yang digunakan berbasis magazine. Tidak salah memang, ini tergantung dengan tastenya si Admin. Masalahnya, apakah ini cocok di mata yang lain?

Blog tidak hanya dilihat untuk kita sendiri selaku admin tetapi juga untuk mereka yang bertindak sebagai visitor. Untuk blog non komersil, pemilihan template bebas bisa anda lakukan secara sepihak mengingat bahwa itu tidak diperuntukan untuk moneytise bahkan mungkin dikhususkan untuk anda sendiri. Mari abaikan pihak non Moneytize, kita berbicara tentang blogger komersil.

Saya hanya mau sharing tentang tips dan trik memilih template.

Ingat nice Anda
Tanyakan pada diri anda, tema apa yang akan saya usung? Apakah Uang Segar $_$, Blog Tutorial, Cord Gitar, Gallery & Screenshoot atau yang lain. Jangan gunakan tema yang tidak nyambung semisal nice Cord Gitar tetapi menggunakan template dengan style portfolio. Kalau cord gitar yah code gitar. Kalau affiliasi dengan amazone yah model seperti template reseller, kalau template gallery yah template gallery.

Perhatikan komentar yang masuk
Saat berkunjung ke blogger gallery semisal dzignine.com atau zoomtemplate.com, bagian bawah dari template tersebut biasanya berisi komentar.

Kita tidak bisa mengatakan kalau template tanpa komentar tidak bagus, atau template yang banyak komentarya itu bagus. Coba perhatikan kandungan komentar yang masuk. Mereka marah, berterima kasih, atau mencela bahkan bertanya?

Analisa saya seperti ini :
  • Komentar yang berisi ucapan terimakasih, berarti author tersebut sangat semangat sampai-sampai mengucapkan terima kasih, atau dia sedang kebelet dan memang sangat membutuhkan design seperti itu atau yang lebih parahan lagi, dia sedang blogwalking. Ini tidak usah dijadikan acuan mengingat belum tentu anda membutuhkannya juga.
  • Komentar mencela, marah dll yang sedarah. Bisa ditebak kalau template itu banyak masalahnya. Apakah tidak lulus cross browser atau designya yang terhamburan, entah lah. Ini yang anda jadikan acuan. Kalau perlu jangan diambil.
  • Komentar bertanya. Ini komentatornya yang tidak mengerti karena tidak membaca tutorial dari sang designer dengan baik atau karena memang tutorialnya tidak ada? Beberapa template memang memiliki instruksi instalasi yang lumayan rumit. Biasanya sih template rumit itu berbasis magazine atau portfolio yang menggunakan jquerry dan mootools. Kalau anda tidak yakin, jangan diambil. Tested In Major Browser.

Pastikan template yang kamu inginkan/gunakan sudah dites di browser besar semisal Mozilla FF 3 ke atas, Opera 10, Chrome semua jenis, Safari semua keluarga, dan yang terpenting IE 7-8. IE sekeluarga itu yang paling perlu anda perhatikan mengingat dia biasanya menghancurkan tampilan template.

Jika membuat template / theme dalam bentuk apapun buat seindah mungkin, tapi tetap terlihat rapi dan terbaca di web browser terjelek sekalipun. Karena kita tidak akan pernah tau web browser apa yang visitor gunakan, dan kita tentunya tidak bisa memaksakannya.

Proses ini bisa dikatakan sebagai proses terpenting dalam menjelajah template gallery. Walau terlihat indah dimata Mozilla FF tetapi kalau Terhambur di IE sekeluarga, sebaiknya jangan diambil.

Ini hanya bisa merusak reputasi anda sebagai blogger professional.

SEO (Search Engine Optimation)
Perhatikan juga dari segi SEO-nya. Apakah penempatan tag tag sudah dilakukan secara sempurna. Tahapan ini dinamakan semantic structure. Ada satu tools yang menarik yang bisa anda gunakan untuk menganalisa disain SEO friendly suatu template. Namanya Raven . Ada versi trial nya loh.

Size saat mendownload
Perhatikan sizenya. Saya tidak menyarankan anda untuk menggunakan template yang size file XML nya lebih dari 50kb. Jangan lihat size ini saat mendownload. Kadang file yang anda download memang bersize besar karena banyak yang authornya isikan. Jadi kalau mau melihat size aslinya, extract dulu file rar/zip tersebut lalu cari file XML. Kalau file XMLnya bersise di atas 50kb sebaiknya jangan digunakan. Tetapi ini hanya saran lho. Semuanya tergantung anda.

Ok, sekian dulu. Kalau tidak sibuk berdiskusilah dengan Google Adsense.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment